Minggu, 03 Juni 2012

JELANG MAGRIB TENTANG NAFSU

Hikmah 1: Hari ini saya puasa, lupa sahur dan benar-benar haus. pagi hari, saya harus ujian, dan siangnya harus mengantar seorang kawan ke bandara. tiba di rumah ba'da ashar. haus bercampur lelah membuat saya -bahkan untuktidur saja, tidak bisa. Detik berjalan begitu lambat, seiring dinding kerongkongan yang semakin mengering. dorongan untuk meneguk segelasair, begitu kuat. dalam hati saya membatin, selepas magrib, saya mau minum jus mangga satu botol. saya pun membeli jus mangga dan menunggu magrib sambil melihat detik jam yang merayap lambat. Ketika adzan berkumandang, hati saya begitu bahagia. akhirnya, saya bisa melampiaskan haus saya. tapi, ternyata ini yang Allah ajarkan pada saya hari ini: - tegukan pertama: nafsu begitu terpuaskan, sensasi untuknambah, begitu kuat. - tegukan ke dua: nafsu masih terpuaskan. tapi mulai ada rasa kenyang. - tegukan ke tiga: selera mulai netral. - tegukan ke empat: mulai tidak berselera. - tegukan ke lima: kembung. Setelah itu saya memberikan seperempat jus mangga tersebut pada kawan saya. nafsu haus saya tidak bisa mengalahkan 1 liter jus mangga. saya teringat seorang kiyai yang mengatakan "rasa dalam makanan, hanyalah dorongan perangsang agar kita mau menyuapkan makanan tersebut ke dalam perut. bukan untuk terlalu dinikmati" -kyai munfasir- Hikmah 2: Setelah hampir kembung dengan jus mangga, saya melihat sisa lauk di dapur. saya sadar, saya masih haus, tapi nafsu membisikkan saya: "kayaknya enak nih makan dulu". akhirnya saya pun makan. sesuap dua suap, benar-benar tidak membuat saya puas. hingga saya meneguk 2 gelas kecil air putih, dan haus saya hilang. Disini saya menyadari, nafsu selalu saja membisikkan sesuatu yang mungkin dianggap menarik. tapi belum tentu kita butuhkan. Renungkan apa yang saya renungkan: jika nafsu lapar, sedemikian konyol menggoda kita, bagaimana dengan jenis nafsu yang lain? nafsu memiliki harta, dan ketika sudah memiliki harta, tidak puas dan semakin serakah ingin memiliki lebih banyak. nafsu menginginkan pasanga, bahkan ada yang sampai rela menjadi orang ke 3 dan merusak hubungan orang lain. Nafsu kedudukan, menghalalkan segala cara meraih kedudukan, dan akhirnya merasa hampa karena, ya memang rasanya gitu- gitu aja. 2 bulan menuju bulan suci RAMADHAN. Marhaban yaa Ramadhan... Baarakallahu lanaa fiikum yaa syahrashiaam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar