Minggu, 10 Juni 2012
UNSUR-UNSUR INTRINSIK PUISI
1. Tema 2. Rasa
3. Nada 4. Amanat 5.
Diksi 6. Imajinasi 7.
Kata-kata konkret 8.
Gaya bahasa 9. Ritme 10.
Rima.
1. Tema
adalah : ide atau
gagasan yang
menduduki tempat
utama di dalam
cerita. Hanya ada satu tema dalam satu
puisi, walaupun
puisinya panjang.
2
Rasa : Rasa disebut
juga arti emosional.
Misalnya : sedih, senang, marah,
heran, gembira dll. 3.
Nada adalah : sikap
kita terhadap
persoalan yang kita
bicarakan. o Menggurui o Mencaci
o Meray o Merengek
o Mengajak o
Menyindir 4. Amanat
adalah : pesan yang
akan disampaikan oleh pengarang. Contoh
amanat :
Mengharapkan
pembaca marah. Benci
Menyenangi sesuatu
Berontak pada sesuatu. 5. Diksi
ialah : pilihan kata
yang
tepat.Keberhasilan
puisi dicapai dengan
mengintensnsifkan pilihan kata yang
tepat. 6. Imajeri atau
daya bayang
ialah :suatu kata
atau kelompok kata
yang digunakan untuk menggunakan kembali
kesan- kesan panca
indera dalam jiwa
kita. Jenis Imajeri : 1.
Imajeri pandang 2.
Imajeri dengar 3. Imajeri rasa 4. Imajeri
kecap 7. Kata-kata
konkret adalah :
kata-kata yang jika
dilihat secara
denotatif sama, tetapi secara
konotatif tidak sama,
bergantung pada
situasi dan kondisi
pemakainya. 8. Gaya
Bahasa adalah : cara mengungkapkan
pikiran melalui kata-
kata. 9. Irama atau
Ritme adalah meninggi
atau merendahnya
nada mengeras- melembut tekanannya,
mempercepat-
melambat temponya.
10. Rima atau unsur
bunyi/sajak adalah
unsur bunyi untuk menimbulkan
kemerduan puisi
unsur yang dapat
memberikan efek
terhadap makna nada
dan suasana puisi tersebut. Prosa
adalah suatu jenis
tulisan yang
dibedakan dengan
puisi karena variasi
ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta
bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti
leksikalnya. Kata
prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus
terang". Jenis tulisan
prosa biasanya
digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karenanya, prosa
dapat digunakan
untuk surat kabar,
majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya.prosa
juga dibagi dalam dua
bagian,yaitu prosa
lama dan prosa
baru,prosa lama adalah prosa bahasa
indonesia yang belum
terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru
ialah prosa yang
dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jenis-jenis prosa
Prosa biasanya dibagi
menjadi empat jenis:
• Prosa naratif •
Prosa deskriptif • Prosa eksposisi •
Prosa argumentatif
Prosa Lama Prosa
lama merupakan
karya sastra yang
belum mendapat pengaruh dari sastra
atau kebudayaan
barat. Karya sastra
prosa lama yang
mula-mula timbul
disampaikan secara lisan, disebabkan
karena belum
dikenalnya bentuk
tulisan. Setelah
agama dan
kebudayaan Islam masuk ke indonesia,
masyarakat menjadi
akrab dengan tulisan,
bentuk tulisan pun
mulai banyak dikenal.
Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal
dan sejak itu pulalah
babak-babak sastra
pertama dalam
rentetan sastra
indonesia mulai ada. Adapun bentuk-
bentuk sastra prosa
lama adalah : Hikayat
Hikayat, berasal dari
India dan Arab,
berisikan cerita kehidupan para dewi,
peri, pangeran, putri
kerajaan, serta raja-
raja yang memiliki
kekuatan gaib.
Kesaktian dan kekuatan luar biasa
yang dimiliki
seseorang, yang
diceritakan dalam
hikayat kadang tidak
masuk akal. Namun dalam hikayat banyak
mengambil tokoh-
tokoh dalam sejarah.
Contoh : Hikayat Hang
Tuah, Kabayan, si
Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra
Bangsawan, Hikayat
Panji Semirang,
Hikayat Raja Budiman.
aduuuh Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu
bentuk prosa lama
yang isi ceritanya
diambil dari suatu
peristiwa sejarah.
Cerita yang diungkapkan dalam
sejarah bisa
dibuktikan dengan
fakta. Selain berisikan
peristiwa sejarah,
juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah
yang berisikan silsilah
raja ini ditulis oleh
para sastrawan
masyarakat lama.
Contoh : Sejarah Melayu karya datuk
Bendahara Paduka
Raja alias Tun Sri
Lanang yang ditulis
tahun 1612. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita
perjalanan atau
pelayaran seseorang
dari suatu tempat ke
tempat lain. Contoh :
Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri
Kelantan, Kisah
Abdullah ke Jedah.
Dongeng Dongeng,
adalah suatu cerita
yang bersifat khayal. Dongeng sendiri
banyak ragamnya,
yaitu sebagai
berikut : • Fabel,
adalah cerita lama
yang menokohkan binatang sebagai
lambang pengajaran
moral (biasa pula
disebut sebagai cerita
binatang). Contoh :
Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat
Pelanduk Jenaka,
Kancil dengan Lembu,
Burung Gagak dan
Serigala, Burung bangau dengan
Ketam, Siput dan
Burung Centawi, dan
lain-lain. • Mite
(mitos), adalah
cerita- cerita yang berhubungan dengan
kepercayaan
terhadap sesuatu
benda atau hal yang
dipercayai mempunyai
kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro
Kidul, Ki Ageng Selo,
Dongeng tentang
Gerhana, Dongeng
tentang Terjadinya
Padi, Harimau Jadi- Jadian, Puntianak,
Kelambai, dan lain-
lain. • Legenda,
adalah cerita lama
yang mengisahkan
tentang riwayat terjadinya suatu
tempat atau wilayah.
Contoh : Legenda
Banyuwangi,
Tangkuban Perahu,
dan lain-lain. • Sage, adalah cerita lama
yang berhubungan
dengan sejarah, yang
menceritakan
keberanian,
kepahlawanan, kesaktian dan
keajaiban seseorang.
Contoh : Calon Arang,
Ciung Wanara,
Airlangga, Panji,
Smaradahana, dan lain-lain. • Parabel,
adalah cerita rekaan
yang menggambarkan
sikap moral atau
keagamaan dengan
menggunakan ibarat atau perbandingan.
Contoh : Kisah Para
Nabi, Hikayat Bayan
Budiman,
Bhagawagita, dan
lain-lain. • Dongeng jenaka, adalah cerita
tentang tingkah laku
orang bodoh, malas
atau cerdik dan
masing-masing
dilukiskan secara humor. Contoh : Pak
Pandir, Lebai Malang,
Pak Belalang, Abu
Nawas, dan lain-lain.
Cerita Berbingkai
Cerita berbingkai, adalah cerita yang
didalamnya terdapat
cerita lagi yang
dituturkan oleh
pelaku- pelakunya.
Contoh : Seribu Satu Malam. Bentuk-bentuk
prosa baru Prosa
baru adalah karangan
prosa yang timbul
setelah mendapat
pengaruh sastra atau budaya Barat.
Bentuk-bentuk prosa
baru adalah sebagai
berikut: Roman Roman
adalah bentuk prosa
baru yang mengisahkan
kehidupan pelaku
utamanya dengan
segala suka dukanya.
Dalam roman, pelaku
utamanya sering diceritakan mulai dari
masa kanak-kanak
sampai dewasa atau
bahkan sampai
meninggal dunia.
Roman mengungkap adat atau aspek
kehidupan suatu
masyarakat secara
mendetail dan
menyeluruh, alur
bercabang- cabang, banyak digresi
(pelanturan). Roman
terbentuk dari
pengembangan atas
seluruh segi
kehidupan pelaku dalam cerita
tersebut.
Berdasarkan
kandungan isinya,
roman dibedakan atas
beberapa macam, antara lain sebagai
berikut: • Roman
transendensi, yang di
dalamnya terselip
maksud tertentu,
atau yang mengandung
pandangan hidup yang
dapat dipetik oleh
pembaca untuk
kebaikan. Contoh:
Layar Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah
Asuhan oleh Abdul
Muis, Darah Muda
oleh Adinegoro. •
Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran
tentang keadaan
masyarakat. Biasanya
yang dilukiskan
mengenai keburukan- keburukan
masyarakat yang
bersangkutan. Contoh:
Sengsara Membawa
Nikmat oleh Tulis St.
Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro. •
Roman sejarah yaitu
roman yang isinya
dijalin berdasarkan
fakta historis,
peristiwa-peristiwa sejarah, atau
kehidupan seorang
tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hulubalang
Raja oleh Nur St.
Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang
Sontani, Surapati oleh
Abdul Muis. • Roman
psikologis yaitu roman
yang lebih
menekankan gambaran kejiwaan
yang mendasari
segala tindak dan
perilaku tokoh
utamanya. Contoh:
Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak
Hendak Menjadi Lembu
oleh Nur St. Iskandar,
Belenggu oleh Armijn
Pane. • Roman
detektif merupakan roman yang isinya
berkaitan dengan
kriminalitas. Dalam
roman ini yang sering
menjadi pelaku
utamanya seorang agen polisi yang
tugasnya membongkar
berbagai kasus
kejahatan. Contoh:
Mencari Pencuri Anak
Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria
oleh Suman HS, Kasih
Tak Terlerai oleh
Suman HS. Novel Novel
berasal dari Italia.
yaitu novella ‘berita’. Novel
adalah bentuk prosa
baru yang melukiskan
sebagian kehidupan
pelaku utamanya
yang terpenting, paling menarik, dan
yang mengandung
konflik. Konflik atau
pergulatan jiwa
tersebut
mengakibatkan perobahan nasib
pelaku. lika roman
condong pada
idealisme, novel pada
realisme. Biasanya
novel lebih pendek daripada roman dan
lebih panjang dari
cerpen. Contoh: Ave
Maria oleh Idrus,
Keluarga Gerilya oleh
Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh
Pramoedya Ananta
Toer, Ziarah oleh
Iwan Simatupang,
Surabaya oleh Idrus.
Cerpen Cerpen adalah bentuk prosa baru
yang menceritakam
sebagian kecil dari
kehidupan pelakunya
yang terpenting dan
paling menarik. Di dalam cerpen boleh
ada konflik atau
pertikaian, akan
telapi hat itu tidak
menyebabkan
perubahan nasib pelakunya. Contoh:
Radio Masyarakat
oleh Rosihan Anwar,
Bola Lampu oleh Asrul
Sani, Teman Duduk
oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah
oleh Trisno Sumarjo,
Robohnya Surau Kami
oleh A.A. Navis.
Riwayat Riwayat
(biografi), adalah suatu karangan prosa
yang berisi
pengalaman-
pengalaman hidup
pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman
hidup orang lain sejak
kecil hingga dewasa
atau bahkan sampai
meninggal dunia.
Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr.
B.I Habibie, Ki Hajar
Dewantara. Kritik
Kritik adalah karya
yang menguraikan
pertimbangan baik- buruk suatu hasil
karya dengan
memberi alasan-
alasan tentang isi
dan bentuk dengan
kriteria tertentu yang sifatnya objektif
dan menghakimi.
Resensi Resensi
adalah pembicaraan /
pertimbangan / ulasan
suatu karya (buku, film, drama, dll.).
Isinya bersifat
memaparkan agar
pembaca mengetahui
karya tersebut dari
ebrbagai aspek seperti tema, alur,
perwatakan, dialog,
dll, sering juga
disertai dengan
penilaian dan saran
tentang perlu tidaknya karya
tersebut dibaca atau
dinikmati. Esai Esai
adalah ulasan /
kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu
berdasarkan
pandangan pribadi
penulisnya. Isinya bisa
berupa hikmah hidup,
tanggapan, renungan, ataupun komentar
tentang budaya, seni,
fenomena sosial,
politik, pementasan
drama, film, dll.
menurut selera pribadi penulis
sehingga bersifat
sangat subjektif atau
sangat pribadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar